Kampung Tempe di Lamper Tengah VIII

Tempe sebagai makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis ragi, telah dikenal sejak dulu kala. Di Kampung Lamper Tengah ini, hampir mayoritas warganya menjadi perajin tempe. Oleh Wali Kota Hendrar Prihadi, kampung ini pun diberi nama Kampung Tematik Tempe pada 2017.

BAU khas rendaman kedelai tercium jelas ketika saya masuk melintasi gapura bertuliskan Kampung Tematik Tahu Tempe Gumregah Jl Lamper Tengah VIII Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, yang berhiaskan lukisan pemandangan dan tanaman pot yang menempel di tembok.
Di beberapa gang, sejumlah warga terlihat sibuk menata kedelai yang telah dibungkus plastik berbagai ukuran ke rak susun yang terbuat dari bambu. Di rak yang lainnya, juga terlihat warga menurunkan bungkusan kedelai yang telah menjadi tempe ke dalam keranjang untuk disiapkan dijual ke sejumlah pasar yang ada di Kota Semarang.
Salah satu perajin yang telah 30 tahun lebih membuat tempe, Sakdun (44) menuturkan, awal mula mayoritas warga di kampung itu menjadi perajin tempe dimulai dari kehadiran Mbah Muslimin dan istrinya puluhan tahun yang lalu dari Solo.
Istri Mbah Muslimin awalnya hanya membuat tempe kecil-kecilan. Ketika permintaan semakin besar, ia pun mengajak para tetangga maupun para perantau asal Purwodadi, Pekalongan dan Blora membantu membuat tempe.
Beberapa tahun kemudian, karyawannya pun mahir membuat tempe dan memilih membuka usaha sendiri. Usaha tempe pun semakin berkembang setelah anak-anak muda yang ada di kampung itu juga membuka usaha pembuatan tempe.
''Sekarang ini hampir 100-an warga menjadi perajin tempe dan menyebar di wilayah RT 1, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, dan RT 9 yang semuanya ada di RW 7. Saya sendiri membuat tempe sudah 30 tahunan. Dulu saya juga menjadi karyawan perajin tempe, kemudian membuat sendiri dibantu istri dan anak saya,'' kata bapak tiga anak dan dua cucu kelahiran Pegandon, Kendal itu.
Sakdun juga menceritakan, ketika pertama kali membuka usaha, harga kedelai saat itu hanya Rp 75 ribu per kuintalnya. Sekarang ini, harga kedelai per kuintalnya mencapai Rp 685 ribu. Para perajin tempe pun sejak dulu memilih kedelai impor. Karena, selain ukuran biji lebih besar dari kedelai lokal, untuk dibuat tempe pun bisa berkembang lebih besar.
''Kalau kedelai lokal, hanya bagus untuk dibuat menjadi tahu, kecap dan susu. Kedelai lokal tidak cocok untuk membuat tempe, selain ukurannya lebih kecil, harganya juga lebih mahal,'' tandasnya.
Tempe yang dihasilkan dari Lamper Tengah pun kini menguasai seluruh pasar yang ada di Kota Semarang. Bahkan beberapa perajin juga mengirimkan produksi tempenya ke sebuah pabrik untuk diolah kembali menjadi makanan ringan.
Dengan produksi rata-rata 0,5 kuintal hingga 1,5 kuintal per harinya, para perajin tempe pun sudah cukup memenuhi permintaan pasar lokal di Kota Semarang. Ketika tempe yang dijual di pasar tidak laku, beberapa perajin membawanya ke panti asuhan.
Bagaimana dengan limbahnya? Para perajin tempe sudah tidak perlu repot lagi membuangnya, karena para peternak sapi dan kambing dari beberapa daerah telah mengambilnya. Air rendaman dan kulit kedelai dimanfaatkan untuk proses penggemukan binatang ternak.
Perajin tempe lainnya, Giyani (45) mengaku, tempe yang paling enak biasanya dibungkus dengan daun jati, daun pisang, daun kirut dan ganyong. Karena untuk mencarinya cukup susah, para perajin pun memilih menggunakan plastik.
''Kalau dibungkus dengan plastik, kita bisa membuat tempe beragam ukuran. Dengan harga mulai Rp 500 hingga Rp 4.000 per bungkus,'' jelasnya.
Ya, sebagai warga Kota Semarang, patut bangga jika salah satu kampung Kota Lunpia ini menjadi penghasil tempe. Potensi yang menghasilkan usaha sendiri. Apalagi, para sentra pembuatan juga memberdayakan warga sekitar untuk membantu bekerja dalam proses pembuatannya.
Tempe memang dikenal sebagai makanan sehat yang punya protein tinggi dan daya cerna yang bagus. Banyak ahli gizi mengatakan bahwa kandungan protein tempe hampir menyamai daging, susu, atau telur. Di London, tempe disebut sebagai magic food, di Meksiko disebut heaven food. (KS)

Comments

  1. Pusat Obat Penghapus Tatto asli cepat,dan murah
    cocok untuk tao lama atau sulam alis.
    minat WA.0813-914-306-12

    ReplyDelete

Post a Comment