RINDU GUS DUR

Ketika ingin membuat trobosan-terobosan baru untuk melemaskan kekakuan suatu kebudayaan dan keagamaan yang bersifat sosial-kemasyarakatan maka perlu keberanian berfikir, bersikap dan bertindak melewati sekat-sekat dan belenggu stagnasi kehi...dupan.
Banyak yang membuat terobosan baru atau memperbarui terobosan pemikiran tetapi kurang berani menghadapi resiko penolakan, banyak yang mecoba membuat terobosan pemikiran tetapi muncul kekhawatiran sehingga tidak sempat mengeluarkan momentum pemikirannya. Banyak cendekiawan yang sama sekali tidak membuat terobosan pemikiran tetapi karena pengaruh kekuasaan, mereka mampu muncul kepermukaan sebagai penguat hegemoni kekuasaan. 
Inilah yang membedakan Guru kami Gus Dur dengan intelektualis lainnya, keberanian bergesekan dengan kemapanan adalah ciri khas beliau dimanapun , sebagai apapun, kapanpun dan kepada siapapun tetap konsisten melakukan 'pencerahan' dan pembelajaran serta kemandirian kepada ummat dengan fondasi keikhlasan sebagai basis gerakan beliau...... walaupun njenengan telah tiada tetapi prasasti pencerahanmu telah terpatri dalam sanubari kami. Kini langkah keberanian, pemberdayaan, pencerahan dan kemandirian untuk ummat secara aplikatif saya lakukan demi kemanusiaan dan indahnya peradaban multikultural-madani di tingkat grass root... terima kasih Gus Dur..Engkau telah memberikan energi positif dan pentingnya sebuah perjuangan .....
Dan, saat saya terbaring sakit di RS Telogorejo Semarang, engkau dengan ikhlas menengok bersama Ibu Sinta dan Mbak Yenni. 
Saya kangen panjenengan Gus....

Khusushon ila rukhi KH. Abdurrahman Wahid al-Faatihah...

Comments